Cari Blog Ini

Rabu, 02 Februari 2011

KASIH SAYANG ALLAH

Imam Ar Razi, ahli tafsir terkemuka (w.604), ketika menafsirkan ayat " al rahamaan al rahiim "(QS:1:3), menyebutkan dua kisah yang sangat mengesankan dan menunjukkan betapa Allah SWT, maha Pengasih dan maha Penyayang :


Kisah pertama, adalah pengalaman orang saleh bernama Ibrahim bin Adham.
Dikisahkan bahwa suatu hari Ibrahim bin Adham menamu pada suatu kaum. Kaum itu menyambutnya dengan senang hati. Kapadanya mereka menyuguhi makanan yang enak. Tapi ketika Ibrahim hendak mulai menikmatinya tiba-tiba datang seekor burung gagak mengambil makanan tersebut. Ibrahim segera melihat bahwa pasti ada suatu yang aneh dari tindakan burung itu. Ibrahim seketika bangkit dan mengikuti kemana arah burung itu terbang. Tak beberapa jauh dari pandangan Ibrahim, gagak itu nampak menjatuhkan makanan yang dibawanya ke suatu tempat. Ibrahim mendekati arah jatuhnya makanan. Setibanya di tempat yang ia tuju, Ibrahim ternyata menyaksikan seorang yang sedang diikat dalam keadaan telentang di bawah rindang sebuah pohon. Dan ternyata makanan yang dilemparkan burung gagak itu langsung jatuh tepat ke mulutnya. Ibrahim segera mengagungkan Allah, yang telah menyelamatkan hambanya, yang sangat tak berdaya, di mana secara akal ia tidak akan bisa melanjutkan hidupnya.
Namun karena Allah menghendakinya, Allah kirimkan gagak sebagai salah satu tentaraNya utunk membantunya.


Kisah kedua, terjadi pada seorang saleh bernama Dzin Nun. Simaklah Dzin Nun bercerita : " Suatu hari saya gelisah diam di rumah. Saya mencoba keluar.
Entah kemana arah yang saya tuju. Saya ikuti gerak langkah kaki tanpa sebuah kepastian. Kok tiba-tiba saya terdampar di tepi sungai Niel. Di sana saya lalu menyaksikan seekor Kalajengking yang begitu besar dan kekar. Ia berjalan dengan cepat menuju sungai Niel. Saya ikuti arah jalannya. Dan ternyata di tepi sungai itu sudah ada seekor kodok yang nampak sedang menunggunya. Kalajengking tersebut langsung melompat ke punggung kodok itu.
Dan kodok segera membawanya ke arah tepi sungai yang lain. Saya segera mengambil perahau kecil dan berangkat menuju ke arah yang dituju kedua binatang itu. Setibanya di tepi sungai, Kalajengking segera melompat kedaratan dan bergerak menuju ke arah tertentu. Pandangan saya terus terkonsentrasi mengikutinya. Di arah yang sama saya melihat seorang anak muda yang sedang tidur di bawah pohon. Pun saya melihat seekor ular yang sedang mendekati untuk menyambarnya. Kelajengking nampaknya bergegas menuju ke sana. Tak lama kemudian saya melihat sebuah pertarungan yang sengit antara Kalajengking dan ular itu. Pertarungan yang cukup lama membuat keduanya sama-sama mati. Dan anak muda selamat dari sambaran ular".
(Mafaatiihul Ghaib, oleh Imam Ar Razi, Jilid:1,hal:237) Maha suci Allah yang telah mengutus seekor Kalajengking dan seekor kodok untuk menyelamatkan hambaNya yang tak berdaya.


Dalam keseharian hidup - disadari atau tidak - kita sering mengalami pertolongan Allah, terutama saat kita berada dalam posisi yang sangat sulit.
Kita sering dimanja dengan kasih sayangNya. Tapi kita sering melupakannya.
Bahkan kita sering menganggap bahwa keberhasilan yang kita capai itu karena kehebatan kita. Akibatn ya kita sering sombong dengan nikmat-nikmat yang sebenarnya hanyalah karunia Allah SWT. Akibatnya lagi, kita begitu mudah melanggar hukum-hukumNya, dengan berbagai alasan yang kita bikin sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar